@dmin
Friday, 17 June 2022, June 17, 2022 WIB
Last Updated 2022-06-18T06:45:11Z
Internasional hukrim

Jurnalis Inggir Tewas di Amzon Brasil, AS Minta Pertanggung Jawabannya

Advertisement

THE NEWS.CO.ID -Amerika Serikat (AS) pada Jumat, 17 Juni 2022, mendesak pertanggungjawaban atas kasus pembunuhan jurnalis asal Inggris, Dom Phillips, yang ditemukan tewas di Hutan Amazon, Brasil.


Kerabat istri jurnalis Inggris Dom Phillips memegang poster selama protes menyusul hilangnya Phillips dan pakar adat Bruno Araujo Pereira di Amazon.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price, membuat seruan tersebut. Price mengatakan, mereka dibunuh karena mendukung konservasi hutan hujan dan masyarakat adat di sana.

"Kami menyerukan pertanggungjawaban dan keadilan–kita harus memperkuat upaya untuk melindungi para pembela lingkungan dan jurnalis secara kolektif," cuit Price.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turut mengecam tindak kejahatan itu pada Kamis (16/6/2022).

Pihaknya menggambarkan pembunuhan tersebut sebagai tindakan kekerasan brutal.

Jubir HAM PBB, Ravina Shamdasani, menerangkan, serangan tak henti mengancam aktivis dan masyarakat adat di Brasil. Dia lantas mendesak pemerintah untuk memperkuat perlindungan.

Pada Jumat (17/6/2022), polisi mengidentifikasi sisa-sisa tubuh Phillips. Pihaknya menemukan mayat tersebut terkubur di Hutan Amazon.

Phillips tengah menjelajahi hutan tersebut bersama pemandunya, Bruno Pereira, ketika insiden itu menimpa mereka. Pereira adalah ahli adat dan advokat di badan urusan adat pemerintah Brasil, 

Pria berusia 41 tahun itu telah berulang kali menerima ancaman dari para penebang, penambang, dan nelayan ilegal yang mencoba merambah ke kawasan lindung.

Kedua pria tersebut kemudian hilang saat menyusuri Lembah Javari pada 5 Juni. Wilayah itu dikenal marak kejahatan lingkungan.

Penambangan, penangkapan, penebangan ilegal, serta perdagangan narkoba umum terjadi di kawasan tersebut.

Polisi telah menangkap dua tersangka atas pembunuhan itu. Amarildo da Costa de Oliveira—yang dikenal sebagai 'Pelado'—ditangkap pada Rabu (15/6/2022).

Nelayan itu ditangkap bersama saudara laki-lakinya, Oseney da Costa Oliveira. Kedua tersangka merupakan pria berusia 41 tahun. Amarildo mengakui, dia menguburkan mayat para korban di dekat Kota Atalaia do Norte.

Polisi turut mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk seorang pria yang diidentifikasi sebagai Jefferson da Silva Lima. Keterlibatannya dalam kasus itu belum diketahui. (Jousph)