Advertisement
Penulis: Deri Lesmana
THE NEWS.CO.ID
CIANJUR -Harga gas Elfiji melon di Ciajur Jawa Barat tiba-tiba melambung tinggi, Melalui Keputusan Bupati (Kepbup) Kabupaten Cianjur Nomor 541.11/KEP.20-PSDA.SETDA/2023 per tanggal 5 Januari 2023 tentang penetapan harga jual eceran tertinggi (HET) LPG tabung 3 kilogram untuk keperluan rumah tangga, usaha mikro dan nelayan.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Jaringan Aktivis Mahasiswa Cianjur (Jamica) Ari Kurniawan, kepada awak media, Selasa (21/2/2023).
"Kami merasa sangat kecewa dengan kebijakan Pemkab Cianjur," keluhnya.
Dirinya merasa kecewa dan prihatin, terhadap kebijakan yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Cianjur, apalagi Asda II mengatakan hal tersebut adalah penyeseuaian dilapangan harga sudah tidak sesuai dengan perbup yang ada.
"Hal itu menunjukan kegagalan terhadap Pemkab Cianjur dalam melaksakan perbup yang sudah dibuatnya sendiri," sebut Ari.
Ari juga menyayangkan, disaat pernyataan pernyataan yang disampaikan Hiswana Migas, dalam penyesuaian ditingkat agen dan pangkalan bukanlah menaikan harga di warung, padahal jika di pangkalan naik ya otomatis di warung ku juga akan ikut naik.
"Padahal harga warung itu kan menyesuaikan harga pangkalan, ya kalo dipangkalan naik tentu saja di warung pun pasti akan ikut naik" ujar Ari.
Ari juga melihat disini yan yg terjadi sekarang,di duga adanya dugaan monopoli usaha dalam pendistribusian gas LPG dimana pemilik agen dan pangkalan sampai penjualan dibawah masih merupakan orang yang sama atau satu keluarga.
"Kami akan mengajak seluruh mahasiswa yang ada di Cianjur untuk turun aksi," tegasnya.
Intinya, masih ujarnya, menolak kenaikan gas LPG melon 3 kg mengingat Cianjur baru saja dihantam bencana gempa bumi.
"Artinya masih proses pemulihan," tutup Ketua Jamica ini.
Terpsiah, Asisten Daerah (Asda) II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Cianjur Budhi Rahayu Toyib menuturkan, kepada salah satu media online, alasan Pemkab Cianjur menetapkan harga jual eceran tertinggi elpiji tabung ukuran 3 kilogram yang baru.
"Itu sesuai dengan keputusan bupati tersebut," tuturnya.
Ia menambahkan, sebetulnya sudah sejak 2021 dari informasi yang diterima, Hiswana Migas Cianjur sudah ada upaya mengajukan sejak awal terkait dengan penyesuaian harga gas LPGini.
"Mengapa saya sampaikan penyesuaian, karena kenyataan yang terjadi di lapangan dan di masyarakat, harganya sendiri sebetulnya sudah tidak sesuai dengan Kepbup yang lama 2014," pungkasnya.