Advertisement
Penulis: Deri Lesmana
THE NEWS.CO.ID
CIANJUR -Hasil audiensi AMCM dan OPD Di DPRD kemarin, Rincian Penggunaan Dana Penanganan Gempa Bumi Kabupaten Cianjur di serahkan oleh Ketua Komisi B yang Di Dampingi Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur Kepada Korlap AMCM Cianjur di nilai parah.
Kamis tanggal 23 februari jam 16. 30 wib, Aliansi Masyarakat Cianjur Menggugat ( AMCM ) Mendatangi Kantor DPRD terkait Penyerahan Data Rincian Penggunaan Dana Penanganan Gempa Cianjur hasil rapat hari rabu kemarin di nilai banyak kejanggalan.
Disini kita menilai Pemerintah Cianjur sudah berkomitmen, dalam memberikan data rincian Penggunaan Dana Penanganan Gempa Cianjur yang di serahkan ketua komisi B yang di dampingi komisi A ke salah satu kordinator lapangan AMCM Kabupaten Cianjur.
Data rincian dana penanganan gempa cianjur selama ini, Pemerintah Cianjur tidak melampirkan berkas transparansi dana donasi secara detail serta Pemerintah Cianjur sudah berani mengelabui DPRD komisi B dan AMCM.
Menurut Yadi Cungkring Selaku salah satu korlap menuturkan, menurut kami ini sudah jelas kuat, di duga adanya indikasi kecurangan pihak Pemda Cianjur dalam regulasi dana donasi gempa.
Sehingga pihak pemda hanya memberikan data warga penerima tenda serta data rincian kegiatan para OPD saja tuturnya.
'Masih tuturnya, adapun seperti pengadaan materai yang di lakukan oleh BPBD disini mencapai 599 jt serta Ada anggaran uang lelah sampai 1.6 M , pengadaan rompi lapangan mencapai 34 jt, uang makan minum rapat sampai 42 jt dan uang makan minum lapangan dinas kebudayaan pariwisata mencapai 63 jt serta jasa kesenian mencapai 32 jt, ada apa ini.' ungkapnya.
Jadi, disini jelas terlihat bahwa pemerintah sudah lalai dalam melakukan penanggulangan bencana gempa Kabupaten Cianjur.
Sehingga, kita mendesak DPRD untuk segera melakukan pansus dan mosi tidak percaya, sementara kita minta komisi B harus tegas sesuai dengan tupoksi dan berani untuk mengawal semua tuntutan Rakyat Cianjur, yang mana kita sangat ironis ketika Pemerintah Cianjur di sini sudah mengelabui seluruh warga yang sudah menjadi korban bencana.
