Advertisement
Penulis: Toni
THE NEWS.CO.ID
JAKARTA -Yusril Izha Mahendra selaku ketua umum partai Bulan Bintang akhirnya mengakui pernah membahas ada nya wacana perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi.
Dalam kesempatannya Yusril mengatakan terkait adanya pembahasan tersebut di karenankan publik sedang ramai membicarakan hal ini, Yusril mengaku membahas hal ini dengan presiden Jokowi dalam beberapa momen termasuk salah satunya ialah melakukan pertemuan di Istana Kepresidenan pada tanggal 10 Januari 2023.
"Sudah beberapa kali pertemuan terkait pembahasan wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi terakhir di tanggal 10 Januari 2023 kemarin, beberapa kali Pak Jokowi mendiskusikan hal itu terkait perpanjangan masa jabatan presiden" ucap Yusril saat di konfirmasi di kediamannya di jalan Darmawangsa Jakarta Selatan.
Yusril memberikan sejumlah pertimbangan dalam setiap kali pembicaraan. Dia menyampaiakan kepada presiden Jokowi terkait wacana presiden tiga periode tidak akan terwujud kecuali MPR.RI melakukan amandemen UUD 1945.
Hal yang masih sangat di mungkinkan terjadi terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden, Yusril menyebut bila kondisi negara dalam keadaan genting.
"Misalnya bencana alam yang sangat dasyat (megatrush) di pulau jawa atau adanya pendemi yang sangat sulit di kendalikan, pemberontakan kerusuhan atau terjadi krisis sosial politik seperti adanya krisis moneter di tahun '98 yang krisis ekonominya berdampak pada politik". tuturnya Yusril.
Dalam kesempatanya Yusril mengatakan terkait adanya wacana perpanjangan masa jabatan presiden bukanlah ide dirinya dan bukan juga idenya presiden Jokowi.
Yusril berpendapat adanya pembahasan wacana perpanjangan masa jabatan presiden adalah murni dalam rangka merespons perkembangan dinamika yang berkembang di publik. Mereka sebatas menjadikannya sebatas bahan obrolan saja, Yusril menilai presiden Jokowi tidak tertarik dengan adanya perpanjangan masa jabatan.
"Pak Jokowi dengan saya sih, bisa di baca di media, pas keluar dari acara tersebut Pak Jokowi sempat mengatakan ' Saya sih tidak ada keinginan mau di perpanjang tiga periode' hal serupa juga di sampaikan oleh saya usai keluar." tanbahnya.
Demi memastikan pernyataan Yusril awak media mencoba menghubungi Mensesneg Pratikno tidak mersepons.
Mencoba menghubungi Deputi V KSP Jaleswari Pramodhawardani dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro merespons. 'Juri Ardiantoro mengatakan sikap pemerintah untuk menggelar pemilu sudah sesuai dengan jadwal'.
"Masih ada saja isu ini? Bagi pemerintah sudah selesai" ucapnya Juri Ardiantoro.
Presiden Jokowi sendiri mengatakan tidak akan ada perpanjangan masa jabatan presiden, Dia juga memerintahkan kepada jajaran menterinya untuk tidak lagi membicarakan soal perpanjangan masa jabatan presiden.
" Jangan ada lagi yang menyuarakan penundaan/perpanjangan masa jabatan presiden". Kata Jokowi pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta pada Selasa, April 2022 lalu.
Sejumlah menteri di kabinet Jokowi menyuarakan perpanjangan masa jabatan presiden. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyebut para pengusaha ingin masa jabatan Jokowi ditambah demi pemulihan ekonomi.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut big data 110 juta orang menunjukkan keinginan penundaan pemilu.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bicara soal amandemen UUD 1945 di tengah wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Dia menyebut konstitusi bisa diubah karena bukan kitab suci.