@dmin
Wednesday, 29 November 2023, November 29, 2023 WIB
Last Updated 2023-11-30T11:21:34Z
DaerahDaerah.

Simulasi Penanganan SPAB Sangat Penting Bagi Sekolah

Advertisement

Toni

THE NEWS.CO.ID


DEPOK– Para peserta kegiatan Pelatihan fasilitator satuan pendidikan aman bencana (SPAB) Kabupaten Bogor, terus digemleng dengan berbagai materi, setidaknya para peserta setiap harinya menerima banyak materi tentang kesiapsiagaan bencana di lingkungan satuan Pendidikan.


Eriyanto koordinator Yayasan warga upadaya mengatakan, Program Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) adalah upaya pencegahan dan penanggulangan dampak bencana pada satuan pendidikan. Penyelenggaraan program SPAB diatur melalui Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program SPAB. 


“Kegiatan ini dilaksanakan pada saat situasi normal atau pra-bencana, pada situasi darurat dan pasca bencana,” kata Eri.

Sementara itu, Fasilitator SPAB Nasional Mariana Pardede mengatakan,  setidaknya ada 10 langkah untuk menjadikan satuan Pendidikan aman bencana.

“Ada 10 langkah, dan ini menjadi indicator SPAB di sekolah masing-masing,” kata Pardede.


Pertama, kata dia, Persiapan dan konsolidasi dengan pihak sekolah. Pada langkah ini, sekolah harus berkoordinasi dengan pihak penyelenggara program. Bisa dari instansi-instansi seperti Plan International Indonesia, atau Kemendikbud, atau mungkin sekolah sendiri yang punya inisiatif untuk menggelar program secara mandiri.


Kedua, Pengkajian dan penilaian mandiri di awal program. Bahasa lain dari langkah ini adalah self-assessment. Sebelum kita merancang sebuah program, kita harus tahu betul dong potensi dan kapasitas yang tersedia. Bencana apa saja yang jadi ancaman di sekolah kamu? Apakah itu rentan? Apakah keahlian SDM (Sumber Daya Manusia) yang tersedia sudah memadai? Dan lain-lain.


Dan ketiga, sambung dia, Pelatihan untuk guru, tenaga kependidikan lainnya, serta komite sekolah.


Pelatihan tidak selalu harus mengeluarkan biaya. Ketika seorang guru memanfaatkan sisa waktu 5-10 menit jam pelajarannya untuk melakukan simulasi ringan gempabumi misalnya, ini sudah termasuk pelatihan. Tidak selalu mahal. Jadi, berbicara mengenai pelatihan, idealnya, pendidikan kebencanaan harus selalu diulang-ulang dan tidak dibatasi dua kali setahun.


“dan 10 langkah lainnya yaitu Pelatihan untuk peserta didik, Pengkajian risiko bencana bersama, termasuk dengan peserta didik, Penyusunan rencana aksi dan pembentukan tim siaga bencana, Penyusunan prosedur tetap untuk masa pra, saat, dan paska bencana, Melakukan simulasi teratur sebanyak 2 kali setahun, Melakukan penilaian mandiri dan pengawasan secara rutin,“tandasnya. 




Disela-sela kegiatan setelah materi para peserta langsung membuat materi praktek sehingga kegiatan ini lebih hidup dan peserta pun merasa senang dengan metode pelatihan ini.