@dmin
Saturday, 2 December 2023, December 02, 2023 WIB
Last Updated 2023-12-03T04:49:58Z
Internasioanal

Batal Gencatan Senjata, Mossad Balik Kanan Dari Qatar

Advertisement

Joousph

THE NEWS.CO.ID


QATAR -Yang mewakili Badan Intelijen Israel "Mossad" batal bernegosiasi usai merasa adanya kebuntuan saat melaksanakan negosiasi genjatan senjata di jalur Gaza Palestina.


Negosiasi yang di hadiri oleh Qatar, Mesir dan Amerika Serikat selaku pihak mediator.


"Benjamin Netanyaho selaku perdana menteri usai negosiasi buntu mengarahkan  David Barnea kepala "Mossad" untuk segera perintahkan timnya yang berada di Doha untuk kembali ke Israel" teranganya kantor Netanyaho.

Upaya mediasi di Doha, Qatar pada kali ini membahas membebaskan sandera kategori baru sandera Israel, selain kaum wanita dan anak-anak.

Kelompok Hamas di tuduh Israel tidak memenuhi kesepakat yang berkaitan perpanjangan gencatan senjata termasuk membebaskan semua para sandera dari kaum wanita dan anak-anak yang masuk ke dalam daftar Israel.

Hamas mengatakan "Tidak akan ada pertukaran tahanan hingga perang berakhir jika pihak Israel menginkan sanderanya di bebaskan, untuk itu pula dengan demikian, tahanan Palestina harus di bebaskan" kata Hamas.

"Tidak akan ada pertukaran tahanan, hingga perang berakhir hal ini merupakan sikap resmi dari kami" kata Saleh Al - Arouri, yang merupakan wakil ketua Hamas.

"Kami tidak akan bebaskan tahanan Israel sampai tahanan kami di bebaskan terlebih dahulu oleh Israel dan segera mulai berlakukan gencatan senjata" tambahnya.


Gencatan senjata selama kurun waktu  satu minggu itu, Hamas klaim sudah membebaskan sandera kaum wanita dan anak-anak semuanya.

"Hanya yang tersisa tentara dan warga sipil yang bertugas di militer" tegasnya Saleh Al- Arouri.

Kelompok Hamas juga bersedia mengembalikan jenazah Israel tentunya dengan di sertai Imbalan Pengambalian Jenazah warga Palestina.

"Hamas siap menukar jenazah warga Israel dengan imbalan para martir kami sendiri, dan akan tetapi kami membutuhkan waktu untuk menggali kembali jenazah-jenazah tersebut" ucapnya Saleh Al- Arouri.

Hari Jum'at tanggal 1 Desember 2023 merupakan batas waktu terakhir gencatan senjata, setelah tidak ada kesepakat baru Israel dan Hamas.

Israel dan kelompok perlawanan Palestina, Hamas sepakat  gencatan senjata 24 November dan di perpanjang hingga dua kali.

Usai gencatan senjata berakhir, sejauh ini di laporkan terdapat lebih dari 180 warga Palestina tewas dan ratusan terluka, total korban jiwa usai agresi Israel yang di mulai pada 07 Oktober 2024 lalu mencapai lebih dari 15.000 yang didominasi kaun wanita dan anak-anak.