Silahturahmi Pemuda Pancasila se-wilayah Cianjur Timur dan Deklarasi Tim Pemenangan Capres Cawapres

Eka Rufa

THE NEWS.CO.ID

CIANJUR -Dalam rangka agenda silahturahmi seluruh anggota Pemuda Pancasila se wilayah Cianjur Timur dan Deklarasi Tim Pemenangan Capres - Cawapres, acara tersebut diadakan di Alun-alun Ciranjang, Minggu (14/01/2024).

Sementara itu, acara yang dihadiri tersebut di Alun-alun Pasar Ciranjang, diantaranya H. Asep Deni Mulyadi (Anggota DPRD Kab. Cianjur / calon anggota DPRD Kab. Cianjur), lalu Abdul Karim SH (Anggota DPRD Kab, Cianjur/Calon anggota DPRD Prov. Jabar). Dan, Ir. Aria Sulhan Witoelar (Calon Anggota DPR RI).

Deklarasi ini tentu harus disambut baik sebagai pendukung Pasangan Calon (Paslon) Presiden dan Wakil nomor 02 yaitu Prabowo -Gibran di Pemilu 2024.

Hal tersebut diungkapkan caleg DPRD Provinsi Jawa Barat Abdul Karim (AKAR), saat ditemui langsung awak media di alun-alun Kabupaten Cianjur, Minggu (14/1/2024), pagi.

"Saya yakin teman-teman di PP di Cianjur yakin memilih Prabowo - Gibran sampai detik penghabisan harus menang," tegas Abdul Karim.

Masih ujarnya, jelas akan memenangkan satu putaran di Pemilu 2024 tahun ini. Kalau dilihat Cianjur lumbung Prabowo -Gibran dan Partai Gerindra. Dan, pasalnya setiap turun ke kampung dan desa, memang dicintai masyarakat Cianjur.

"Saya yakin target optimis sekitar 85 persen menang di Cianjur," sebut Akar panggilan di lingkungan Parpol Kabupaten Cianjur.

Ditanya soal debat Capres, lebih lanjut, Kang Akar menyampaikan, tidak memperlihatkan edukasi terhadap masyarakat. Nah! Itu kan ditonton jutaan masyarakat, dan sebenarnya paslon lain itu membicarakan dirinya sendiri.

"Nah! Jadi Prabowo dengan kesabaran menunjukkan dan dirinya komitmen terhadap obrolannya harus dikontrol begitu," menurut Kang Akar.

Masih sambungnya, itu lebih ke menyerang pribadi. Dan, maaf-maaf merugikan buat paslon yang lainnya. Nah! Hanya beliau setelah selesai debat malah Prabowo lebih banyak simpati dari masyarakat.

"Karena jasa begitu besar dan etika paslon lain diulang-ulang ke Prabowo etika tidak ada begitu," tutup Kang Akar.