@dmin
Monday, 20 May 2024, May 20, 2024 WIB
Last Updated 2024-05-20T11:42:00Z
Jakarta NasionalJakarta.

Beras Bulog Sulit di Turunkan, Kecuali Stock Beras Lokal Berlimpah

Advertisement

Laporan//Rika

THE NEWS.CO.ID


JAKARTA-Pemerintah saat ini tengah menggodok aturan untuk menetapkan harga eceran tertinggi (HET) komoditas beras. Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi pun merespons terkait hal tersebut.



Sejak Maret 2024, pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan relaksasi HET beras untuk beras premium dan medium dengan kenaikan harga Rp 1.000/kilogram untuk tiap wilayah. Kebijakan ini berlaku hingga 23 Maret 2024.


Kebijakan itu kemudian diperpanjang selama 1 bulan, hingga kembali berlaku pada 24 April 2024. Berlanjut, HET beras premium kembali diperpanjang hingga 31 Mei 2024.


Menanggapi hal tersebut, Bayu mengatakan harga beras yang terlanjur naik akan sulit untuk diturunkan kembali. Menurutnya sulit mengembalikan HET beras ke semula.


Dia menjelaskan harga beras bisa turun jika ada situasi di mana musim panen menghasilkan panen yang melimpah.


"Memang biasanya sulit dikembalikan kalau sudah sempat naik, kecuali ada faktor keadaan yang sangat luar biasa dimana panen luar biasa banyak, berlimpah, besar," kata Bayu kepada awak media di Sentra Penggilingan Padi Bulog Karawang, Senin (20/5/2024).


Dia menambahkan jika melihat situasi sekarang, akan terjadi defisit beras sebanyak 0,45 juta ton pada bulan Juni. Melihat hal ini, Bayu pesimistis harga beras sulit untuk turun kembali.


"Kalau lihat kondisi sekarang bulan Juni saja sudah defisit lagi. Saya duga akan sulit buat turun," imbuhnya.


Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya tengah menggodok Peraturan Badan (Perbadan) untuk segera ditetapkan. Kenaikan HET beras ini dilakukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras premium di tingkat konsumen.