@dmin
Sunday, 18 August 2024, August 18, 2024 WIB
Last Updated 2024-08-19T04:34:41Z
Hukrim DaerahHukrim Nasional

Gegara PTSL Tak Kunjung Selesai & DD, ADD Tidak Terbuka,Kades di Desak Mundur Oleh Warga

Advertisement

LAPORAN//DERI LESMANA

THE NEWS.CO.ID


CIANJUR-Terkait dengan adanya program sertifikat PTSL di Desa Sukaluyu yang telah di laksanakan melalui pemdes/ oleh kepala Desa yang sudah lebih dari 3 bulan tak kunjung di bagikan yang di jadikan kepentingan pribadi, akhirnya ratusan warga masyarakat melakukan demo ke kantor Desa guna segera membagikan sertifikat PTSL  di kampung Bengkok Rt 2 Rw 04 di Desa Sukaluyu kecamatan Sukaluyu Cianjur.



Kantor Desa yang di jaga aparat TNI dan Kepolisian sempat terjadi bersitegang dengan saling dorong gerbang kantor Desa, ratusan masyarakat yang sudah terlalu lama menunggu Sertifikat yang di simpan di rumah kepala Desa sudah sangat merugikan masyarakat, dimana sertifikat adalah sebuah dokumen negara yang seharusnya di bagikan kepada masyarakat dan kita meminta kepada penegak hukum untuk segera menindak kepala Desa tersebut.


Menurut Bambang Adi S. ketua Bravo Komando, mengatakan, banyaknya kesalahan yamg di lakukan oleh kepala Desa yang mengakibatkan warga melakukan aksi demo saat ini salah satunya menimbun sertifikat PTSL dirumahnya, dengan semena-mena menyalah gunakan Jabatannya untuk mengintinidasi dan mengintervensi perangkat Desa, dengan melakukan rotasi mutasi seperti perusahaan sendiri.

Banyaknya intervensi dan intimidasi kepada Rt/Rw dan Lembaga Desa lainya yang tidak sepaham dengan Oknum Kepala Desa, akan di keluarkan dari jabatanya yang di atur di luar aturan dan kepentingan masyarakat umum.


Adapun dalam pelaksanaan Pembangunan dan Pemberdayaan yang bersumber dari APBD Desa terlihat adanya konspirasi dugaan pemufakatan terindikasi jahat oleh Kepala Desa dengan salah satu Perangkat Desa untuk mengamankan anggaran APBDES yang sudah terealisasi, di tambaha adanya persoalan tidak dipungsikannya TPK dan adanya dugaan Penyalahgunaan dana Donasi, Titipan Masyarakat untuk korban bencana gempa Cugenang yang berjumlah Rp130 juta lebih tidak di berikan sehingga penyalahgunaan Angaran untuk digunakan tidak sebagaimana mestinya, dengan baik. Maka kita warga semua meminta untuk segera mundur dari jabatan sebagai kepala Desa, apabila kepala Desa tidak mau mundur maka seluruh perangkat Desa akan mengundurkan diri.


Tambahnya " terkait uang Desa yang di gunakan membawa para Ustad dan MUI melaksanakan Jiarah yang tidak tahu dari mana sumber dananya dan tidak pernah ada penjelasan bentuk Transparansi disetiap Kegiatan Pembangunan yang ada, sejauh ini tidak ada penjelasannya". tutupnya.