@dmin
Tuesday, 31 August 2021, August 31, 2021 WIB
Last Updated 2021-09-01T00:05:08Z
Internasioanal

Afganistan Kini Di Bawah Kekuasan Taliban

Advertisement

 THE News.co.id


Pasukan Tentara Amerika Serikat telah menyelesaikan penarikan tentaranya dari Afghanistan,hal ini menunjukkan berakhirnya perang selama 20 tahun di negeri itu tersebut dengan kembalinya Taliban menguasai negeri itu. Taliban juga menyatakan kemerdekaan penuh atas Afghanistan, usai pasukan tentara AS terakhir meninggalkan lapangan terbang Kabul, Selasa 31 Agustus 2021.

 Anak-anak calon pengungsi di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan.


Dengan Taliban menguasai rezim dan semua wilayah Afghanistan, muncul persoalan tentang status negeri itu di bawah rezim terkini Taliban. Saat ini suasana di Afghanistan, di mana Taliban memegang kembali kewenangan setelah 20 tahun dituntut pergi oleh agresi militer pasukan AS, tetap tidak stabil dan tidak menentu.




Sistem keamanan, keuangan, dan rezim baru, usai Taliban meminta pergantian Afghanistan dari rezim resmi presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Ribuan masyarakat sipil melarikan diri dari rumahnya dan mengungsi mau meninggalkan negeri yang telah diterpa perang selama 20 tahun.

Taliban telah mengumumkan pembuatan negeri Emirat Islam Afghanistan pada Kamis 18 Agustus 2021 usai meregang ibu kota kabul. Taliban mengumumkan mereka mau membuat" rezim Islam yang inklusif" dengan faksi- faksi lain. Mereka melakukan perundingan dengan politisi senior, termasuk para pimpinan di rezim sebelumnya.

Mereka telah berkomitmen untuk meluruskan hukum Islam, dan akan menyediakan arean okasi yang nyaman untuk kembalinya kehidupan normal setelah sebagian dasawarsa perang.

Mereka telah berkomitmen untuk meninggikan hak- hak wanita bagi syariat Islam, mengampuni mereka yang bertarung melawan mereka, dan menghindari Afghanistan digunakan sebagai dasar serbuan teror.

Statment itu disampaikan oleh juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam keterangan pers pertamanya, 17 Agustus 2021. Mujahid menerangkan, ada perbandingan besar antara Taliban yang digulingkan AS pada 2001 dengan tindakan mereka setelah kembali berkuasa." Kita tak mau mengulangi bentrokan dan perang apapun juga, dan mau meniadakan faktor- faktor bentrokan," tuturnya.

Tetapi, banyak masyarakat Afghanistan tidak menyakini Taliban. Mereka khawatir Taliban akan kembali menindas dan memberlakukan hukum Islam yang keras, sejenis saat berkuasa pada 1996 sampai 2001. Saat itu, perempuan dilarang belajar di sekolah ataupun berkerja di luar rumah. Kalangan wanita wajib mengenakan penututp wajah yang tertutup dan ditemani kerabat laki- lakinya saat berpergian keluar rumah. Taliban melarang ada, memotong tangan pencuri dan pezina dirajam.

Benjamin Jensen, ahli ikatan global dari Scowcroft Center for Strategy and Security semacam diambil Atlanti Council, mengatakan Taliban menguasai kalau mereka tidak akan bisa menyuruh Afghanistan dengan cara yang serupa semacam pada tahun 1990- an.

" Taliban akan berusaha/ nerupaya keras dan mengajukan hak asas orang, tetapi akan berupaya untuk melindungi negeri itu tetap tersambung dengan bumi dan dolar dorongan mengalir. Kelompok itu mungkin mau menghindari terulangnya kekalahan rezim pada 1990- an dengan meminta banyak pejabat untuk tetap terus berada dalam posisi teknis dan membenarkan kalau layanan dasar dan ekonomi lalu berperan," tuturnya.

Setelah AS ankat kaki dari Afghanistan, Cina dan Rusia melaporkan mau meningkatkan hubungan dengan Taliban, dan akan membantu Afghanistan. Cina menginginkan Afghanistan bisa mengadopsi kebijaksanaan Islam berimbang. Cina telah mengambil ekstremisme agama sebagai daya destabilisasi di wilayah barat Xinjiang, dan telah lama takut kalau wilayah yang dipahami Taliban akan digunakan untuk menampung pasukan separatis.

Presiden negara Cina, Xi Jinping, mengatakan kalau Cina mendesak seluruh kelompok di Afghanistan membuat kerangka kegiatan politik inklusif dengan melibatkan sebagian pihak yang lebih besar. Afghanistan wajib harus mendengarkan masukan kebijakan dari dalam dan luar negeri yang berimbang, dan memutuskan matarantai tali dengan seluruh kelompok teroris supaya ini agar dapat bersahabat dengan negara global, paling utama negara tetangga sebelah. ( Sttev)