Pemerintah Pusat Di Desak Pemprov. Banten Agar Percepat Pendistribusian Vaksin

Advertisement

 THE News.co.id

Pemprov Banten mendesak pemerintah pusat meningkatkan penyaluran vaksin COVID- 19 ke wilayahnya, supaya herd immunity warga dapat dengan cepat tercipta. Padahal Banten cuma satu kali lemparan batu dari Jakarta.

Pelaksanaan pemberian Vaksinasi Kepada Warga Msayarkat Banten.

Pemprov Banten menargetkan 9 juta warganya divaksin, tetapi saat ini hanya baru 2, 7 juta yang di vaksinasi. Terkait ini diakibatkan vaksinasi diprioritaskan untuk DKI Jakarta.

Ae Saepuloh,SE.MA Camat Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

" Jatah vaksin yang diharapkan Provinsi Banten, dari sekitar 9 juta orang, kini baru mencapai 2, 7 juta orang yang sudah divaksinasi. Persoalannya lamban dalam penyaluran vaksinasi dari pemerintah pusat yang amat terbatas, memang diserahkan prioritas untuk ke DKI Jakarta," tutur Gubernur Banten, Wahidin Halim, dalam luncurkan resminya, Selasa 31 Agustus 2021.

Mantan orang gubernur Tangerang 2 rentang waktu itu mendesak pemerintah pusat segera penuhi jatah vaksin untuk wilayah Banten, supaya percepatan vaksinasi dapat dilakukan sesuai yang di targetkan pemerintah pusat, Wahidin menerangkan dalam banyak permasalahan, masyarakat yang sudah divaksin membaik lebih kilat. Bahkan, cuma mengalami gejala ringan saja.

Saya menganjurkan pemerintah pusat untuk segera penuhi jatah ataupun sasaran vaksinasi untuk masyarakat Banten," ucapnya.

Pemprov Banten pula mau memesatkan vaksinasi untuk siswa, supaya anak didik dapat lebih nyaman saat melakukan belajar tatap muka di sekolah. Pembelajaran amat diperlukan oleh para siswa.

" Kepala sekolah dan guru sekolah  pula sudah divaksinasi. Saya minta para anak didik SMA dan Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) mau untuk menjajaki vaksinasi COVID- 19. Perihal itu bersamaan akan segera dibukanya pembelajaran tatap muka," jelasnya.

Berdasarkan informasi yang dibagikan Dinkes Banten, melalui luncurkan yang serupa, per bertepatan pada 30 Agustus 2021, jangkauan vaksinasi COVID- 19, untuk takaran awal mencapai 28, 32 persen ataupun 2. 613. 479 orang dari 9. 229. 383 orang target.

Untuk takaran kedua mencapai 15, 64 persen ataupun 1. 443. 623 orang. Sedangkan untuk takaran ketiga, untuk  kesehatan mencapai 50, 84 persen ataupun 23. 167 orang dari 45. 566 orang target.( Ndri )