@dmin
Monday, 13 September 2021, September 13, 2021 WIB
Last Updated 2021-09-14T03:33:13Z
Daerah

Paripurna DPRD Jambi, Nyaris Baku Hantam

Advertisement

 THE News.co.id


Dua Oknum Anggota DPRD Jambi dari Partai Demokrat Fauzi Ansori dan PPP, Kamaluddin Hafis nyaris baku hantam saat sidang Pariputna DPRD Jambi pada Senin, 13 September 2021. Sidang Paripurna itu jadi Gaduh karena salah seorang utusan yang nyaris adu jotos.

 Anggota DPRD Jambi nyaris baku hantam saat sidang DPRD.


Kekacauan itu terjadi menjelang rapat Paripurna berakhir. Skedul Paripurna saat itu terkait Kebijaksanaan Pembahasan Anggaran dan Prioritas Anggaran Sementara (KUA- PPAS) APBD tahun anggaran 2021.

Paripurna itu pula dihadiri Gubernur Jambi Angkatan laut (AL) Haris dan Utusan Gubernur Abdullah Indah. Juga, Pimpinan DPRD Jambi Edi Purwanto langsung memimpin Paripurna.

Saat kegaduhan itu, puluhan anggota dewan yang lain mencoba  melaraikan 2 teman yang hampir adu jotos tersebut.

Ae. Sapuloh, SE.MA Camat Nanggung Kabupaten Bogor.


Inikekacauan terjadi saat adanya penyampaian poin terkait pengeluaran pembiayaan dan pelibatan modal pada Bank Jambi sebesar Rp40 milyar. Nilai ini ditaksir mengejutkan karena bertambah Rp. 22 miliyar dari rencana pada APBD asli yang dianggarkan cuma sebesar Rp18 miliar

Anggota DPRD Partai Demokrat Fauzi Ansori mengatakan pelibatan modal pada Bank Jambi sebesar Rp. 40 miliyar itu jadi persoalan karena ketentuan wilayah ataupun Perda belum menyetujui.

“ Mengapa Gubernur Jambi menyampaikan angka itu jika belum disetujui. Dan, itu wajib diperjelas!" ucap Fauzi saat sidang paripurna.

Ia menambahkan, jika terdapatnya modal, sepatutnya ditindak lanjuti. Juga, jika tidak, Raperda ditiadakan karena dapat jadi bermasalah.

" Ini dapat jadi bermasalah dan raperda jangan ditiadakan," jelasnya.

Tak cuma hingga di sana, saat Fauzi menjelaskan interupsinya di sidang paripurna, beliau dipotong anggota Partai PPP, Kamaluddin. Baginya, dialog Fauzi Ansori tak layak diulas di rapat Paripurna dan lebih baik diulas di komisi- komisi dengan cara tertutup.

" Jangan di bahas di paripurna dan jangan cari panggung di mari! Sepatutnya dalam pembahasan itu lebih baik di bahas dengan cara tertutup," teriak Kamaluddin pada Fauzi.

Saat Kamaluddin coba meneruskan interupsinya, Fauzi langsung membalas kalau dirinya tidak mencari panggung Ia menyampaikan masalah itu cuma terkait hak legislasi dan hak budgeting anggota DPRD.

" Saya rasa tidak ada cari pentas. Dan, ini cuma legislasi dan hak budgeting anggota DPRD," tuturnya.

Di tengah paripurna keduanya yang bertemu hampir adu jotos.  anggota dewan yang melihat itu langsung melerai kedua anggota dewan tersebut.

" Kini telah meminta maaf arahan sidang atas kekacauan dalam ulasan KUA- PPAS Senin petang sampai menjelang malam," tutur Pimpinan DPRD Edi Purwanto.( Mn )