Advertisement
THE News.co.id
Satgas Saber Pungli Polda Jawa Barat menemukan adanya dugaan pungutan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang menjerat seorang Oknum Kepala Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor membuat prihatin.
Hal itu terungkap saat tim Satgas Saber Pungli Jabar yang dipimpin Ketua Tim Tindak 2 AKBP Zul Azmi mendapatkan laporan adanya dugaan penyelewengan BNPT. Praktik itu terjadi di Desa Sukaharja, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.
"Tim tindak 2 melakukan penindakan terkait adanya dugaan pembagian bansos BPNT yang tidak sesuai dengan peraturan dan adanya dugaan oknum kades yang meminta sejumlah uang kepada E-Warong," ucap AKBP Zul Azmi dalam keterangannya, Kamis, 25 November 2021.
AKBP Zul Azmi menuturkan tim melakukan interogasi terhadap 10 orang atas laporan tersebut. Berdasarkan hasil interogasi, tim menemukan adanya kebenaran atas dugaan praktik pungli tersebut.
Di desa tersebut terdapat sebanyak 315 keluarga penerima manfaat (KPM) untuk BPNT reguler dan 843 KPM untuk BPNT perluasan.
"Pada saat penyaluran bansos BPNT perluasan, kepala desa langsung mengambil beras milik KPM yang bantuannya dirapel selama 7 bulan dari April hingga Oktober 2021 sebanyak 1 karung atau 10 kilogram per KPM dengan alasan untuk dibagikan kepada warga yang belum menerima bantuan," kata dia.
Selain itu, kata dia, oknum kades itu juga meminta uang Rp 10 ribu per KPM. Permintaan uang itu dilakukan dengan alasan biaya operasional pengantaran. Padahal, kendaraan yang digunakan adalah kendaraan operasional milik desa. Oknum itupun diduga meminta uang kepada pemilik E-Warong.
"Oknum Kepala desa juga di duga telah meminta sejumlah uang kepada E-Warong sebesar Rp 20.364.000 dari keuntungan pembagian bansos BPNT perluasan," tuturnya.
Kasus ini masih terus akan kita selidiki tim Saber Pungli Jabar.untuk sementara waktu sambil menunggu proses penyelidikan lebih lanjut lagi, sejauh ini belum kita tetapkan sebagai tersangka atas perkara ini.
"Masih dalam proses pendalaman dan penyelidikan. Baru penanganan di Saber Pungli," katanya. (Toni)