Advertisement
THE News.co.id
THE NEWS.CO.ID - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur (Dinkes Jatim), Dr. Erwin Astha Triyonno, dr., Sp.PD., KPTI. membenarkan terkait adanya temuan kasus pertama COVID-19 varian B.1.1.529 (Omicron) di Jawa Timur pada Minggu, 02 Januari 2022.
Ia mengungkapkan, kasus pertama Omicron ini terdeteksi pada seorang warga Surabaya berinisial TYC yang baru saja berlibur ke Bali selama 5 hari bersama suaminya yang berinisial SJJ menggunakan kendaraan pribadi.
“Dinkes Jatim telah mendeteksi seorang pasien terkonfirmasi Omicron berdasarkan hasil pemeriksaan whole-genome sequencing (WGS) yang keluar pada tanggal 2 Januari 2022,” kata Dr. Erwin dalam keterangan tertulisnya yang diterima Basra, Senin (3/1).
Dr. Erwin menjelaskan, TYC selama berlibur mulai tanggal (20/12) ke tempat wisata selalu patuh dalam menggunakan aplikasi PeduliLindungi. Namun, sepulang dari perjalanan
wisatanya (25/12), TYC mengalami keluhan pada tenggorokan yaitu merasakan seperti ada lendir.
Setelah itu pada (28/12), TYC memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit dan disarankan swab RT-PCR. Pada hari itu juga TYC melakukan swab RT-PCR dan hasilnya positif dengan CT Value 26. Setelah mengetahui hasil swab TYC keluar, suaminya yang berinisial SJJ langsung melakukan swab RT-PCR dan hasilnya negatif.
"Kemudian pada (30/12), hasil S-gene Target Failure (SGTF) TYC positif varian K417N (Delta Plus) dan Probable Varian Omicron sehingga TCY diarahkan untuk melakukan isolasi di sebuah rumah sakit di Surabaya sembari menunggu hasil WGS-nya keluar," jelasnya.
Selanjutnya, puskesmas setempat melakukan tracing dengan melakukan swab RT-PCR pada Kontak Erat (KE) pasien TYC yaitu pada 1 KE serumah hasil negatif, 4 KE keluarga dengan hasil 1 positif (TGO) dan 3 lainnya negatif, serta 10 KE tetangga dengan hasil negatif.
"KE dari pasien TYC telah melakukan karantina di rumah selama 14 hari sejak (28/12) dibawah pengawasan puskesmas dan Satgas COVID-19 wilayah setempat. Sehingga dipastikan penerapan protokol kesehatan (prokes) dan karantina secara disiplin. Pasien TGO melakukan isolasi mandiri di rumah yang berbeda (beda blok) dengan keluarga lainnya, namun masih dalam pengawasan yang ketat oleh puskesmas dan Satgas COVID-19 wilayah setempat. Hingga saat ini kondisi TGO baik dan tidak ada keluhan," ungkap Dr. Erwin.
Pada (01/01), Dinkes Surabaya dan puskesmas setempat melakukan pemantauan kondisi kesehatan TYC yang masih diisolasi di sebuah rumah sakit dengan hasil tidak ada keluhan dan dalam kondisi baik.
“Dengan ditemukannya kasus Omicron tersebut, Dinkes Jatim melakukan koordinasi dengan Dinkes Surabaya untuk pelaksanaan surveilans ketat pada kasus sesuai protokol penanganan varian Omicron, lalu memastikan pelaksanaan pemantauan karantina pada KE dilakukan sampai tuntas serta memastikan pelaksanaan swab ulang kepada seluruh KE yang teridentifikasi dengan metode RT-PCR.” tutur Dr. Erwin.
Terkait dengan temuan ini, Dr. Erwin menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak panik dan tetap tenang.
"Yang terpenting segera melakukan vaksinasi COVID-19 terutama untuk kelompok rentan dan lansia, serta tidak perlu bepergian ke luar daerah jika tidak mendesak. Tetap tegakkan protokol kesehatan 5M, dan memperkuat 3T," pesannya.(Ratno)