Advertisement
THE News.co.id
THE NEWS.CO.ID - Puluhan anggota Paguyuban Pendorong Gerobak Malioboro (PPGM) mendatangi kantor walikota Yogyakarta di kompleks Balai Kota, Pada, Senin, 28 Maret 2022. Mereka kembali mempertanyakan nasib mereka yang masih menggantung usai relokasi pedagang kaki lima (PKL) Malioboro.
Ketua PPGM, Kuat Suparjono menuturkan kedatangan mereka ke ke Balai Kota Yogyakarta kali ini untuk minta kejelasan terkait nasib mereka yang sampai saat ini masih belum memiliki pekerjaan. Kehadiran mereka kali ini bukan kali yang pertama karena sebelumnya sudah beberapa kali melakukan audiensi.
'Terakhir kali kami ketemu Sekda. Sebelumnya sudah ketemu DPRD Kota Yogyakarta," terang dia, Senin (28/3/2022).
Meskipun meminta kejelasan namun kehadirannya di Balai Kota kali ini menegaskan kembali sikap mereka. Anggota paguyuban Pendorong gerobak Malioboro tetap menginginkan agar mereka diberi lapak berjualan di teras Malioboro.
Dalam pertemuan sebelumnya pemerintah sempat memunculkan wacana akan mempekerjakan mereka menjadi petugas kebersihan di kawasan Malioboro. Namun mereka meminta kejelasan terlebih dahulu terkait dengan tawaran dari pemerintah tersebut.
"Kita lihat tawaran seperti apa dulu (petugas kebersihan) itu," tuturnya.
Mereka akan menerima tawaran tersebut jika opsi yang diberikan adalah menjadi karyawan tetap bukan tenaga kontrak ataupun sekedar honorer. Pasalnya sejak mereka tidak bisa lagi mendorong gerobak di kawasan Malioboro secara otomatis mereka kehilangan pendapatan.
Ketika menjadi karyawan tetap meskipun petugas kebersihan namun hal tersebut bisa menjadi pemasukan rutin mereka. Karena paska kehilangan pekerjaan tersebut, mereka tidak bisa menghidupi keluarga kembali.
"Kami hanya mendapat belas kasihan dari orang lain," tutur dia.
Kuat menambahkan, saat ini anggota PPGM ada 29 orang. Mereka meminta semua anggota diakomodir menjadi petugas kebersihan. Sementara 2 orang yang berusia lanjut juga harus dipikirkan di sektor yang lain.(Putri).