Advertisement
Penulis: Deri Lesmana
THE NEWS.CO.ID
CIANJUR -Diduga seorang oknum Kades, telah memperalat oknum RW dan RT di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber dengan meminta sejumlah uang bantuan perbaikan rumah warga terdampak gempa, padahal dana tersebut bersumber dari pemerintah juga, alih-alih ada saja oknum yang mengatas namakan pemerintah Desa (Pemdes) ini, sunat uang warganya sendiri.
Saat informasi yang dihimpun oleh awak media di lapangan, ada seorang ibu yang berinisial (I) yang mendapatkan bantuan dana gempa Cianjur tersebut dananya di sunat sebesar 1'5 juta rupiah, sudah dua kali diminta oleh oknum RT 02/07 kampung lampegan Desa Cibokor Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur.
"Statement ibu yang tidak mau di sebut namanya di mintai sejumlah uang sebesar Rp1'5 (satu juta lima ratus ribu rupiah) dan terus di sunat lagi untuk yang kedua kalinya dengan nominal yang sama yaitu sebesar Rp1'5 juta, oleh oknum RT terus, kata teh ika ngasih 1'5 juta ke Pak RT untuk alasan kesana kemari karena kalau tidak ada Pak RT dan Pak Kades mah tidak ada yang membantu, kemaren dapet bantuan lagi, kata teh Ika kepada ibu penerima bantuan dana gempa tepatnya di lingkungan RT 02/07 Kecamatan Cibeber Kabupaten Cianjur, yang mendapatkan bantuan, "Kalau bisa nanti d potongnya sama kaya kemarin Rp1'5 juta menurutnya, saat di tanya, kenapa bisa begitu Jawabanya ibu ika karena kalau ga ada Pa RT sama Pak kades tidak akan bisa keluar dananya" ucapnya.
Adapun warga yang disunat dana lainnya tersebut mulai dari Kampung Pintu RT 2, RT 3, RT 1, RT 4, RT 6, di Desa Cibokor.
"Ya! Memungut uang kepada warga yang mendapatkan dana gempa," kata AA (40) warga setempat membenarkan, bahwa benar dirinya dimintai uang Rp 1 juta dengan alasan untuk dibagikan ke warga yang terdampak gempa yang tidak menerima.
Masih tutur A, sedangkan RW yang bernama SN sendiri mendapatkan bantuan sebesar Rp30 juta. Padahal satu rumah dan dirinya mengajukan dua, dengan menantunya yang bernama AS.
"Tapi dua KK dan rumahnya sendiri tidak mengalami kerusakan apa-apa," ujarnya.
Setelah dikonfirmasi media, pak RW dibangun tidak rumahnya, tidak jawab seorang RW yang berinisial SP.
Sementara itu Menurut Nurjen kabid RR BPBD Cianjur menambahkan untuk saat ini kita sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak , mulai dari kepolisian, TNI dan LSM, terkait dengan masalah ini begitupun dari Kejaksaan, jadi hati-hati ketika saya menemukan bukti vidio atau rekaman korban bencana gempa saya akan langsung mengambil tindakan tegas.
'Himbauan bagi semua warga segera buat rekaman video atau suara dan tanyakan bukti- bukti lainnya untuk memperkuat dalam memperoses ke ranah hukum oknum tersebut dan kalau bisa menyampaikannya harus dengan lebih jelas dalam laporan itu.