Advertisement
LAPORAN//TONI
THE NEWS.CO.ID
JAKARTA NASIONAL-Saham emiten Agung Sedayu dan Salim Group, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) atau PIK2 laris manis. Jumlah pemegang sahamnya membeludak.
Per akhir Januari 2025 mencapai 44.517 pemegang saham PIK2. Besaran pemegang saham PANI tersebut meningkat 12.850 pihak dibandingkan periode per akhir Desember 2024 yang saat itu masih 31.667 pemegang saham. Sepanjang Januari 2025, saham PANI disosor investor.
Adapun PT Multi Artha Pratama - entitas Agung Sedayu dan Salim Group - masih menguasai 89,92% saham PANI. Sedangkan publik menggenggam 10,08% saham.
Saham PANI sendiri sepanjang Januari cenderung tertekan. Per 30 Desember 2024, harga saham PANI Rp 16.000. Dan menyusut 27,65% jadi Rp 11.575 per akhir Januari 2025.
Adapun pada perdagangan 7 Februari kemarin, saham emiten properti PANI ditutup di Rp 11.075 atau melemah 2,85%. Dalam satu bulan terakhir saham ini terpeleset 35,61% di tengah ramainya pemberitaan mengenai PIK 2.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Christopher Rusli dan Wilbert Ariffin sempat mengungkapkan, harga jual rata-rata (average selling price/ASP) tanah di kawasan PIK 2 cenderung premium. Hal itu wajar karena kehadiran fasilitas kelas dunia secara signifikan meningkatkan nilai tanah.
Sementara itu, beberapa proyek sedang berlangsung, salah satunya proyek MICE (meetings, incentives, conventions, and exhibition) oleh anak usaha PIK 2, yaitu PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK), diharapkan dapat mendorong trafik yang signifikan ke kawasan tersebut.
“Strategi pemasaran dan penjualan PIK 2 (PANI) yang efisien makin mendukung permintaan yang berkelanjutan dan harga premium,” jelas Christopher dalam risetnya.
Emiten berkode saham PANI tersebut sebelumnya telah mengumpulkan dana sekitar Rp 23 triliun melalui dua rights issue dan dua private placement selama tiga tahun terakhir, yang menghasilkan akuisisi lahan seluas 1.345 hektare (ha). Aksi itu meningkatkan total kepemilikan lahan PANI menjadi 1.876 ha.
Meski secara substansial masih jauh di bawah total area pengembangan potensial di PIK 2 seluas 6.000 ha, namun itu menunjukkan peluang besar untuk mengakuisisi lahan di masa mendatang. “Perluasan aset ini menghadirkan peluang untuk membuka nilai yang lebih besar dan makin memperkuat posisi PANI di pasar properti,” ungkap Christopher.