Advertisement
LAPORAN//TONI
THE NEWS.CO.ID
BOGOR-Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor angkat suara terkait dugaan pemotongan dana kompensasi untuk sopir angkutan umum di kawasan Puncak yang sempat viral di media sosial.
Dalam klarifikasi resminya, Dishub memastikan bahwa pihaknya tidak terlibat dalam praktik pemotongan tersebut.
Isu ini mencuat setelah muncul kabar bahwa kompensasi dari Gubernur Jawa Barat, Dedy Mulyadi, kepada para sopir angkot di jalur Puncak dipotong hingga Rp200 ribu per kendaraan.
Namun, informasi tersebut dibantah tegas oleh Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih.
"Informasi yang sampai ke Gubernur itu tidak benar. Hari ini kami dan para pemilik kendaraan sudah sepakat bahwa tidak ada pemotongan seperti yang diberitakan," ujar Dadang saat ditemui di Simpang Gadog, Jumat (4/4/2025).
Dadang menjelaskan bahwa dana kompensasi tersebut memang diterima oleh 651 unit angkot dari tiga trayek, yakni Cisarua, Cibedug, dan Pasir Muncang. Namun, tidak ada pemungutan resmi seperti yang ramai diperbincangkan.
"Tidak ada pemungutan Rp200 ribu. Yang terjadi adalah beberapa sopir memberikan uang secara sukarela kepada Kelompok Koperasi Serba Usaha (KKSU), nominalnya bervariasi, ada yang Rp50 ribu, Rp100 ribu, hingga Rp200 ribu," katanya.
Menurutnya, uang yang sempat terkumpul dan diterima pengurus KKSU sebesar Rp11,2 juta telah dikembalikan secara utuh kepada para sopir.
Dishub pun menegaskan bahwa semua persoalan telah diselesaikan dan tidak ada lagi polemik di lapangan.
Senada dengan hal itu, pengurus KKSU Cisarua, Nandar Tayana, juga membenarkan bahwa seluruh dana kompensasi dari Gubernur telah diterima oleh 430 sopir aktif di jalur Puncak.
"Alhamdulillah, semua sudah kebagian. Data kendaraan di jalur Cisarua saat ini ada 480 unit, turun dari 700 unit pada 2021. Kompensasi dibagikan sesuai data yang tersedia," ujarnya.
Nandar pun menyampaikan permohonan maaf kepada Gubernur Jawa Barat dan pihak-pihak terkait atas kekeliruan yang terjadi.
"Kami mohon maaf karena ada rekan kami yang sempat mengatasnamakan Dishub, padahal mereka tidak terlibat sama sekali," katanya.
Sementara itu, Eman Hidayat, salah satu sopir angkot trayek Cisarua, juga turut memberikan klarifikasi. Ia menegaskan tidak pernah ada pemotongan dana oleh pihak KKSU, dan dana kompensasi kini telah diterima sepenuhnya oleh para sopir.
"Semua sudah clear, uang sudah dikembalikan ke kami. Tidak ada tekanan dari pihak manapun, termasuk dari Dishub," ungkap Eman.
Ia pun menyampaikan permintaan maaf kepada semua pihak yang sempat direpotkan akibat isu simpang siur ini.