Advertisement
LAPORAN//TONI
THE NEWS.CO.ID
JAKARTA NASIONAL-Pintraco Sekuritas mematok target harga saham PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) menuju level Rp 15.200 dengan rekomendasi beli. Target harga tersebut mempertimbangkan besarnya cadangan lahan (land bank) dan rendahnya rasio utang terhadap ekuiti mencapai 53% tahun 2024.
Analis Pitraco Sekuritas Serafim Emmanuel Sharon dan Nurwachidah mengatakan, tartet harga emiten yang dikendalikan Agung Sedayu dan Salim Group tersebut mempertimbangkan cadangan lahan pengembangan property perseroan mencapai 1.845 hektare (ha) sampai kuartal I-2025.
“Perseroan berhasil menambah seluas 238 ha cadangan lahan tahun lalu. Tambahan tersebut berasal dari penerbitan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu,” tulisnya dalam riset yang diterbitkan di Jakarta, hari ini.
Selain faktor tersebut, dia mengatakan, rasio utang terhadap ekuiti PANI tergolong paling rendah di sektornya. Rasionya hanya mencapai 53% sampai akhir 2024, dibandingkan sektor property berkisar 64-178%. “Dengan cadangan lahan besar dan ruang pendanaan besar, PANI memiliki ruang besar untuk mengembangkan proyek-proyek property ke depan,” terangnya.
Selain faktor tersebut, Pintraco Sekuritas menyebutkan, PIK2 merupakan kawasan property dengan fasilitas kuat yang bisa menarik lebih banyak pengunjung. Lokasi perseroan yang berdekatan dengan pantai juga menjadi daya tarik bagi pembeli property.
Keunggulan tersebut, terang dia, menarik banyak pembeli, termasuk perusahaan besar, berinvestasi dan membeli property di PIK2. Misalnya, BCA dan BNI telah membeli lahan berjumlah besar untuk pengembangan kantor pusat di kawasan tersebut.
Terkait tahun 2025, sekuritas ini menyebutkan, PIK2 mematok target marketing sales yang konservatif senilai Rp 5,3 triliun atau di bawah realisasi tahun 2024. Meski demikian, manajemen PANI tetap membuka ruang terhadap potensi peningkatan permintaan property.
Terkait kinerja keuangan tahun 2025, Pintraco mematok proyeksi kenaikan pendapatan PANI menjadi Rp 3,71 triliun, dibandingkan tahun 2024 senilai Rp 2,83 triliun. Laba bersih setelah pajak juga diproyeksikan melesat menjadi Rp 1,41 triliun, dibandingkan tahun 2024 senilai Rp 1,26 triliun.