Advertisement
LAPORAN//TONI
THE NEWS.CO.ID
BOGOR-Pemerintah Kabupaten Bogor menyerahkan sebanyak 409 sertifikat hunian tetap (huntap) kepada warga terdampak bencana di wilayah Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Cigudeg.
Penyerahan dilakukan langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto bersama Wakil Bupati Jaro Ade saat kunjungan kerja ke Kampung Adat Urug, Desa Urug, Kecamatan Sukajaya, Rabu (28/5).
Rombongan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) yang turut hadir disambut antusias oleh masyarakat dan pelajar setempat.
“Ini merupakan tahap awal dari upaya kami menuntaskan dampak bencana tahun 2020. Bahkan, sebagian penerima sertifikat juga merupakan korban bencana tahun 2024,” kata Bupati Rudy usai penyerahan sertifikat.
Dalam kesempatan itu, Rudy juga mengapresiasi kinerja Badan Pertanahan Nasional (BPN) Wilayah 1 Kabupaten Bogor yang dinilai cepat dan berkomitmen menyelesaikan proses sertifikasi lahan bagi warga terdampak.
“Belum sebulan menjabat, BPN sudah menunjukkan komitmen luar biasa. Kami optimistis karena secara administratif data sudah lengkap. Tinggal menunggu proses lanjutan di kantor pertanahan,” ujarnya.
Sementara dalam sambutannya Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya, menjelaskan bahwa dari total 409 sertifikat yang diserahkan, 190 di antaranya berasal dari Desa Urug, Kecamatan Sukajaya.
Kemudian 131 sertifikat untuk warga Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya, dan 88 sertifikat untuk warga Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg.
Menurut Teuku, program hunian tetap ini mencakup pembangunan rumah di 24 desa yang tersebar di tujuh kecamatan, dengan target total 4.621 unit. Hingga saat ini, sebanyak 3.871 unit telah selesai dibangun.
“Tahun 2025 ini kami membangun 400 unit huntap. Sehingga tersisa 350 unit yang akan dibangun pada 2026. Sementara untuk sertifikat, masih ada sekitar 1.500 yang sedang dalam proses di BPN dan ditargetkan rampung tahun ini,” jelasnya.
Selain penyerahan sertifikat, Pemkab Bogor juga berkomitmen untuk membenahi sarana dan prasarana umum (PSU) seperti jalan dan sekolah di wilayah terdampak bencana.
Dalam kunjungan itu, rombongan juga menyempatkan diri mengunjungi rumah adat milik tokoh adat setempat, Abah Ukat, sebagai bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal yang dijaga masyarakat Kampung Adat Urug.