@dmin
Friday, 15 October 2021, October 15, 2021 WIB
Last Updated 2021-10-15T08:51:11Z
DaerahDaerah.

Cuaca Menjadi Alasan Keterlambatan Pembangunan Ruas Jalan Cigudeg - Kiarasari - Cisangku

Advertisement

 THE News.co.id


Lambatnya proyek Pembangunan terdampak Banjir / Longsor, Ruas jalan Cigudeg - Kiarasari - Cisangku, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, guna memperlancar pergerakan barang dan jasa, dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), namun  ironis pelaksanaan terkesan lamban. 




Hal tersebut dikritik Tokoh Muda Pasir Bandera (Pasben) Ferry Firdaus yang akrab disapa FF, karena bisa berdampak langsung kepada masyarakat kecil, padahal sebelumnya sudah diingatkan oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat, ketika berkunjung ke Kecamatan Sukajaya, beberapa waktu lalu. 


"Guna percepatan pembangunan,Dewan Aan mengingatkan untuk ditambah pekerja, dan Asep Wahyu (AW), waktu kerjanya 24 jam, dengan cara bergantian atau shift, namun hanya dilaksanakan dihari pertama dan kedua, selanjutnya tidak ada, apalagi yang kepasar, sekarang harus muter ke Cigudeg," terang FF di Kediamannya Kampung Pasir Bandera, Kamis, 14 Otober 2021 kepada Media. 


FF, melanjutkan "Karena untuk percepatan juga, Karena waktu pekerjaan dengan waktu yang ditentukan harus rampung, yaitu solusinya selain menambah pekerjaan waktunya juga diatur, siang dan malam pekerja nya bergantian, kalau memang yang tadi diaplikasikan yang tadi saya optimis, 


Karena jaraknya masih panjang, dari Kampung Cerewed - Cipeundeuy itu, mata pencaharian warga, seperti pedagang sayuran, tentunya kepasar bawa mobil, yang saat ini harus muter lewat Nanggung, jika kelamaan terus kasihan lah mereka, 


Hingga hari ini sudah sebulan lebih, hampir dua bulan lah, tentunya itu yang menjadi keluhan mereka, karena pada saat di sosialisasi kan tidak nyampe dua bulan dari Cerewed sampai Cipeundeuy, kenyataan nya seperti ini, sekarang aja masih pengerjaan diatas, lom turun juga," terangnya.


Sementara Konsultan pelaksana dari PT. Kriyasa Abadi Nusantara (KAN), Riyan yang bertugan menangani di segment 6, beralasan selain kondisi lahan dan hujan menjadi hambatan utamanya. 


"Kita dibagi enam segment, ini yang paling ujung, selain medannya sulit, juga hujan yang turun mendadak, kita disini baru sebulan," kilahnya.(Ipay).