Advertisement
THE News.co.id
Partai PDI Perjuangan (PDIP) mulai disorot menuju Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Sebagai satu-satunya partai politik yang bisa mengusung pasangan capres-cawapres sendiri di Pilpres 2024, langkah PDIP jadi perhatian dan patut diperhitungkan.
Kurang dari tiga tahun menuju 2024, partai yang berlogo kepala banteng itu belum menyatakan sikap resminya untuk pengusungan capres. Namun, dinamika di internal partai tersebut sudah menghangat.
Internal PDIP belakangan menghangat karena beberapa kader akar rumput menyatakan deklarasi dukungan terhadap Ganjar. Mereka yang mendukung Ganjar maju nyapres menamakan sebagai Barisan Celeng Berjuang.
Manuver Barisan Celeng Berjuang ini direspons negatif Dewan Pimpinan Pusat PDIP. Alasannya, kelompok kader simpatisan itu bergerak mendahului tanpa instruksi partai.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komarudin menganalisa dinamika di PDIP terjadi karena Ganjar belum mengantongi rekomendasi dari DPP. Menurutnya, PDIP kemungkinan lebih mendorong Puan ketimbang Ganjar sebagai bakal capres.
" Walaupun saat ini elektabilitas Puan di bawah Ganjar, tetap Ganjar akan sulit untuk mendapatkan rekomendasi dari partai PDIP. Karena Puan itu putri mahkota PDIP, " kata Ujang pada Rabu malam, 27 Oktober 2021.
Dia memprediksi apapun kondisi yang terjadi arah PDIP lebih condong ke Puan. Apalagi penentuan capres dan cawapres ada di tangan ibu kandung Puan,Yaitu Ibu Hj. Megawati Soekarnoputri.
" Ada bahasa dari elite PDIP. Calon kita Puan. Menang ya menang bersama, nyungsep pun nyungsep bersama, " Kata Ujang.
Menurut dia, partai PDIP masih akan mempertahankan trahnya Soekarno. Meski punya elektabilitas lebih baik dari Puan, PDIP dinilai masih sulit beri rekomendasi ke Ganjar.
" Karena ada Puan. Trah Soekarno harus punya tempat, makanya akan didorong nyapres, " Tutupnya(Toni)
