@dmin
Thursday, 10 August 2023, August 10, 2023 WIB
Last Updated 2023-08-10T23:29:15Z
DaerahDaerah.

Remaja Pengidap Kanker Kulit Mendapat Bantuan dari Donatur

Advertisement

Penulis: Deri Lesmana

THE NEWS.CO.ID


CIANJUR -Nasib pilu dialami remaja laki-laki Saeful Bahri (15), anak dari pasangan Solehudin (39) dan Yanti (25) asal Kampung Marilit, Desa Talaga, Kecamatan Cugenang Kabupaten Cianjur, mengidap penyakit kanker kulit. Jenis penyakit yang dapat menyebar ke seluruh bagian tubuh itu telah dirasakan oleh Bahri selama 12 tahun lamanya. 




Sekilas remaja yang memiliki tubuh seperti anak balita itu tampak tidak merasakan sakit, namun setiap malam ia selalu merasakan kesakitan bahkan penyakit tersebut sedikit demi sedikit menggerogoti tubuhnya. 


Mata kanan anak pertama dari dua bersaudara itu saat ini tak dapat melihat karena pecah, kemudian bagian punggung pun kini terdapat lubang besar seperti sundel bolong, selain itu penyakit tersebut juga menggerogoti daging di lengan kirinya sehingga tampak berlubang. 


Selain itu, Bahri juga mengidap penyakit TBC sehingga acap kali merasakan demam serta kehilangan selera makan, penurunan berat badan pun sangat drastis. Sampai kini bahri juga kesulitan untuk berjalan karena punggungnya bungkuk dan selama ini ia selalu digendong oleh ayahnya, atau ibunya Yanti (25). 


Seperti teman sebayanya, Bahri pun memiliki keinginan untuk bersekolah, namun karena keterbatasan fisik ia hanya bisa pasrah dalam melakukan beraktivitas di rumahnya. 


Sang ayah, Solehudin (39) mengatakan, awal mula Bahri mengidap penyakit kanker kulit sejak berusia tiga tahun yang saat itu jatuh saat pulang membeli jajanan di warung. Kemudian muncul tanda-tanda atau gejala penyakit tersebut mulai menggerogoti tubuh Bahri lainnya. 


"Setiap malam harus dipijat karena merasa kesakitan. Kalau menyebabkan bolong di punggung itu seperti bisul pecah," kata Solehudin, kepada theNews.co.id kamis, ( 10/08/2023). 


Solehudin juga menjelaskan, Bahri pernah diajak temannya bersekolah, namun hanya beberapa hari saja karena malu, ia selalu diejek temannya karena dengan keterbatasan fisiknya. 


"Pernah ikut dua hari sekolah, tetapi karena sering di bully dan merasa malu akhirnya tidak mau sekolah lagi," jelasnya. 


Mengenai pengobatan, pihak keluarga kerap kesulitan karena keluarga Bahri termasuk golongan ekonomi rendah mengingat Solehudin selaku kepala keluarga hanya pekerja serabutan. 


"Kemarin kami masih mengandalkan BPJS akan tetapi sekarang sudah tidak aktif, dulu sempat berobat ke Bandung, nah sekarang paling hanya bisa berobat jalan di RSUD Sayang Cianjur seminggu sekali sekalian transfusi darah. Kalau kendaraan untuk berobat kami masih bisa meminjam dari Desa," tuturnya. 


Sementara itu di kediamannya, ada salah satu donatur yang baik hati menjenguk Bahri dan memberikan bantuan santunan untuk meringankan beban keluarganya. 





"Saya Yani Rohyani Bacaleg DPRD Cianjur dapil 2 dari Partai PBB dan Hj. Hamidah Yacoub B.A Bacaleg DPR RI dari PBB sangat prihatin setelah melihat keadaan kondisi Bahri saat ini, sehingga  kami hanya memberikan bantuan. Mudah-mudahan bermanfaat dan bisa sedikit meringankan beban keluarganya." kata Yani. 


Disisi lain, Tokoh Masyarakat Desa Talaga, Hikmat mengapresiasi dan mengucapkan rasa terimakasihnya kepada donatur yang baik hati beliau sudah rela dalam membantu Bahri dan keluarganya.


"Terimakasih kepada donatur baik hati karena yang dibutuhkan Saeful Bahri adalah biaya pengobatan dan yang menunggunya di Rumah Sakit," kata Hikmat.