Advertisement
Red.
THE NEWS.CO.ID
JAKARTA -MKMK yang di pimpin Jimly Asidiqi di nilai masuk angin dan tidak punya nyali yang cukup besar dalam mengambil keputusan hasil sidang dugaan pelanggaran etik hakim merupakan akhir dari sebuah alur cerita film drama.
MKMK yang semula bersuara lantang sebelum mengambil keputusan final hanyala sebuah akting dari peranan seorang aktor film drama yang sudah tersekanario dengan rapih, bagaimana tidak semula MKMK menyatakan dengan lantang dan tegas adanya temuan dan barang bukti cctv dan sebagainya yang di anggap alat bukti yang memberatkan MK jelang mengambil putusan MK soal batas usia capres cawapres hanya sebagai pelengkap alur cerita semata agar terkesan proses demokrasi berjalan dengan sebaik -baiknya.
Menurut Toni salah seorang jurnalis di salah satu media menilai ketidak tegasan dan tidak konsisten, serta ketidak beraniannya dengan apa yang sudah di ucapkan MKMK dalam mengambil sebuah keputusan, menjadi terang benderang adanya dugaan manuver strategi politik yang sudah tersekenario dengan rapih, sehingga putusan MKMK tidak sesuai dengan apa yang pernah di ucapkan oleh MKMK di berbagai media jelang putusan MKMK.
Toni menilai Sidang MKMK merupakan pelengkap dari sebuah alur film drama yang sudah tersekenario dengan sangat baik untuk mencapai titik tamat dari sebuah judul film dramaga, dengan segala keputusannya.
Agar terkesan proses demokrasi berjalan dengan sebaik-baiknya, putusan MKMK menjadi akhir dari sebuah sajian film drama semata.