Advertisement
THE News.co.id
THE NEWS.CO.ID - Banjir besar yang melanda Kota Pelembang beberapa hari lalu menjadi evaluasi dari Pemkot setempat. Salah satunya masalah penyempitan aliran sungai.
Wakil Wali Kota Palembang, Fitrianti Agustinda, mengatakan dari hasil pemantauan diketahui terdapat sekitar 200 titik lokasi penyumbatan air yang mengakibatkan banjir di Palembang." Penyempitan aliran sungai ini diakibatkan adanya berdirinya bangunan yang tidak sesuai," katanya, Senin, 27 Desember 2021.
Penyebab lain juga karena berdirinya bangunan di atas saluran yang menghambat aliran air ke Daerah Aliran Sungai (DAS). Kondisi itu juga diperparah dengan curah hujan yang tinggi.
" Masalah yang penting sekali untuk kita petakan nanti terkait bagaimana penanganan banjir ke depan. Jangka pendek ataupun jangka panjang harus kita perhitungkan sama sama," katanya.Pemkot juga akan terus mengoptimalkan seluruh pompa-pompa yang ada, tidak terkecuali juga penyediaan pompa portable. Kemudian menormalisasikan sungai-sungai yang ada di Kota Palembang.
" Kami juga sudah menginstruksikan camat dan lurah agar terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai," katanya.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel, Wandayantolis, mengatakan prakiraan cuaca curah hujan di Palembang masih tinggi di atas 50 mm perhari hingga 2 Januari 2022.
" Ini akan berdampak signifikan jika saat hujan ekstrem terjadinya pasang di laut sehingga menyebabkan tinggi muka sungai meningkat sehingga berdampak munculnya genangan," katanya.
Menurutnya, terdapat beberapa pemicu yang mengakibatkan tingginya curah hujan, yang pertama yakni Lanina yang mendukung peningkatan curah hujan, kemudian adanya belokan angin yang memicu penumpukan masa udara yang membentuk awan hujan sehingga mengakibatkan potensi hujan yang tinggi.(Friska)